Psikologi industri dan
organisasi dalam perkembangannya memang sayngat diperlukan. Apalagi adanya
persaingan yang ada di industri –industri maju terus berlomba – lomba
memunculkan kreativitas serta ide gagasan yang tertuju pada kesuksesan. Manusia
di dunia ini pasti menginginkan sebuah pengKUn sosial dari orang sekitarnya.
Sama seperti industri – industri ingin menunjukan sebuah ide dan gagasan yang
baik serta kreative agar baik bagi industrinya dimasa yang akan datang.
Psikologi Industri dan
Organisasi ada selama sekitar satu abad terakhir. Itu terutama hasil dari
Revolusi Industri yang terjadi pada abag pertengahaan. Ketika pabrik-pabrik dan
lini perakitan mulai datang ke dalam keberadaan, orang-orang yang menjalankan
pabrik ingin mencoba untuk mendapatkan uang sebanyak mungkin dari para pekerja
mereka. Psikologi Industri dan Organisasi tidak begitu tertarik pada karyawan
merasa puas dan senang karena mereka tentang memastikan bahwa pekerjaan telah
dirancang untuk lebih baik lagi serta lebih efisien.
Psikologi Industri dan
Organisasi dapat dibagi menjadi dua bidang studi yang luas, seperti terlihat
dalam namanya. Psikologi Organisasi terdiri dari topik yang terkait dengan
individu dalam konteks. Konteks dipelajari dalam psikologi organisasi termasuk
organisasi dan pekerjaan, kepemimpinan (misalnya, bagaimana pemimpin
mempengaruhi pekerja), dan interaksi di antara anggota kelompok atau tim. Topik
seperti motivasi pekerja, emosi dan mempengaruhi, dan sikap kerja (misalnya,
kepuasan kerja) juga dianggap aspek psikologi organisasi. Psikologi industri
lebih berfokus pada perbedaan individu
Psikologi Industri dan
Organisasi berkaitan dengan psikologi dan fungsi di tempat kerja, dengan fokus
pada perilaku baik karyawan dan manajer. Tujuan dari bidang ini adalah untuk
menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif.
Psikologi Industri dan
Organisasi memiliki beberapa sub-spesialisasi bahwa semua fokus pada aspek
tempat kerja. Manajemen karyawan adalah salah satu daerah. Psikologi Industri
dan Organisasi berhubungan dengan perekrutan dan ulasan kinerja. Pelatihan dan
pengembangan berkaitan dengan pelatihan karyawan untuk melakukan tugas-tugas
tertentu dan meningkatkan produktivitas. Daerah lain dalam psikologi industri
dan organisasi termasuk kepemimpinan dan pengembangan organisasi.
Psikologi Industri dan
Organisasi, secara singkat, berkaitan dengan penataan organisasi ilmiah dan
kerja untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup orang di tempat
kerja. Bagi kebanyakan dari kita, waktu di account kerja untuk potongan yang
sangat besar dari kehidupan kita. Itu membuat banyak akal bagi saya bahwa
seseorang di psikologi seharusnya mencermati ini segi kehidupan dan dampaknya
pada domain kehidupan lainnya.
Secara tradisional, psikologi industri dan organisasi memfokuskan pada pemahaman perilaku individu dan pengalaman dalam pengaturan organisasi. Menerapkan prinsip-prinsip psikologi untuk sumber daya manusia, administrasi, manajemen, penjualan, dan masalah pemasaran. Kegiatan dapat mencakup perencanaan kebijakan, pengujian dan seleksi karyawan, pelatihan dan pengembangan, dan pengembangan organisasi dan analisis. Dapat bekerja dengan manajemen untuk mengatur lingkungan kerja untuk meningkatkan produktivitas pekerja.
Secara tradisional, psikologi industri dan organisasi memfokuskan pada pemahaman perilaku individu dan pengalaman dalam pengaturan organisasi. Menerapkan prinsip-prinsip psikologi untuk sumber daya manusia, administrasi, manajemen, penjualan, dan masalah pemasaran. Kegiatan dapat mencakup perencanaan kebijakan, pengujian dan seleksi karyawan, pelatihan dan pengembangan, dan pengembangan organisasi dan analisis. Dapat bekerja dengan manajemen untuk mengatur lingkungan kerja untuk meningkatkan produktivitas pekerja.
Sisi psikologi organisasi
lebih difokuskan pada pemahaman bagaimana organisasi mempengaruhi perilaku
individu. Struktur organisasi, norma-norma sosial, gaya manajemen, dan harapan
peran merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi bagaimana perilaku orang
dalam sebuah organisasi. Dengan memahami faktor-faktor seperti, psikologi
industri dan organisasi berharap untuk meningkatkan kinerja individu dan
kesehatan, sementara pada saat yang sama menguntungkan organisasi secara
keseluruhan.
Inti dari psikologi industri
adalah analisis pekerjaan – suatu proses yang sistematis untuk memahami
pengetahuan individu, kemampuan, keterampilan, dan karakteristik pribadi
lainnya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan. Psikologi industri juga
mencakup topik-topik seperti pemilihan personil (cara terbaik untuk memilih pelamar
untuk pekerjaan), penilaian kinerja (bagaimana mengevaluasi efektivitas
individu dalam pekerjaan)A, dan pelatihan dan pengembangan (bagaimana melatih
pekerja untuk melakukan pekerjaan kompeten).
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK8uqPRr0sk-Qf38lkXmonFfc5d6uhJEBecWlJtZEClsY0LR0iEajg_-F54rUKO2i48OVOcybvv7DVp3KELTsYDKoRx0VWid2wdYY4eav8f47SDARkEM5zm_AaYGOvx4oUrvCv6W5G9IrA/s320/4.jpg)
Tahun 1901, Walter Dill Scott berbicara tentang kemungkinan penggunaan psikologi dalam periklanan. Tahun 1903 ia menerbitkan bukunya The Theory of Advertising, yang dipandang sebagai buku pertama yang membahas tentang psikologi dengan suatu aspek dari dunia kerja (Schultz, 1982, halaman. 8) Tahun 1913 terbit buku lain dengan judul The Psychology of Industrial Efficiency yang ditulis oleh Hugo Muensterberg. yang membahas secara lebih luas bidang dari psikologi industri.
Frederick Winslow Taylor, seorang sarjana teknik, pelopor gerakan “scientific manajement” mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan struktur faal badan dan anggota badan kita.
Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi melakukan eksperimen bersama-sama dengan para teknik industri menggarap obyek studi yang baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikis dari manusia sebagai tenaga kerja
Mulai tahun 1960-an penerapan psikologi di bidang penjualan, dengan mengadakan penelitian perilaku konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut maka dimulai kegiatan promosi melalui berbagai media untuk menarik konsumen.
Para sarjana psikologi mendalami hubungan antar manusia dalam industri, mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan, struktur dan iklim berbagai macam organisasi, pola dan gaya komunikasi, struktur sosial formal dan informal yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.
Fred Fiedler mengemukakan teori kepemimpinan yang di kenal sebagai contigency models of leadership, yang menyatakan situasi yang berbeda membutuhkan leadership style yang berbeda pula. Dalam era ini, teori-teori organisasi mulai tumbuh dan berkembang dengan lebih banyak variasinya. Pada masa sampai Perang Dunia II, maka Classical organization theory mendominasi ranah teori organisasi. Pada tahun 1960-an, teory organisasi berkembang dengan pesat, baik di Inggris maupun di Amerika. Dapat dikatakan sejak era 1960-an, para ahli Psikologi Industri dan Organisasi mulai terpengaruh oleh masalah-masalah orgnisasi sebagai context individu yang berbeda. Pada tahun 1971, istilah Psikologi Industri dan Organisasi mulai digunakan di kalangan akademisi dan praktisi. Psikologi Industri dan Organisasi ini tidak saja membicarakan hal-hal yang tradisional dalam psikologi industri seperti seleksi dan lain-lain, tetapi mulai memasukkan faktor organisasi seperti kepemimpinan, komunikasi dalam organisasi sebagai bagian dari buku-buku Psikologi Industri dan Organisasi.
Frederick Winslow Taylor, seorang sarjana tehnik, mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan stuktur faal badan anggota badan kita. Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi eksperimen bersama-sama dengan para sarjana tehnik industri menggarap objek studi yang baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikik dari manusia sebagai tenaga kerja. Melalui eksperimen ditemukan hukum-hukum dan prinsip-prinsip umum yang diterapkan dalam menyusun suatu proses kerja yang efisien, merancang dan membuat alat-alat yang dengan kemampuan fisik dan psikik manusia. Dengan bekerja sama dengan sarjana tehnik, para sarjana psikologi memberi keterangan tentang kapasitas dan keterbatasan manusia dalam menggunakan peralatan canggih. Para sarjana psikologi juga membantu para perancang tehnik dalam tata letak panel alat, baik yang ada dalam mobil maupun yang ada di kokpit kapal terbang.
Akhirnya pada waktu bersamaan para sarjana psikologi sebagai kelanjutan mendalami hubungan antarmanusia dalam industri mulai mempelajari organisasi sebagai suatukeseluruhan. Mereka mempelajari strukur, iklim dan budaya dari berbagai macam organisasi, pola dan gaya dari komunikasinya, struktur sosial formal dan informal yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja. Psikologi industri dan organisaisi di indonsesia baru di kenal dan di kembangkan di Indonesia sekitar tahun 1950-an
DI INDONESIA
Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia
Psikologi sebagai ilmu baru dikenal dan dikembangkan di Indonesia sekitar tahun 1950-an. Ketika kemerdekaan Indonesia diakui secara resmi oleh belanda akhir tahun 1949, terdapat kegiatan-kegiatan psikologis dengan menggunakan ts-tes psikologik yang dilakukan oleh :
a. Balai Psychototechnick dari Kementrian Pendidikan Pengajaran & Kebudayaan RI yang emngadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan teknik serta pengukuran psikometris untuk keperluan penjurusan sekolah.
b. Pusat Psikologi Angkatan Darat Di Bandung yang menyelenggarakan seleksi dan penjurusan bagi para anggotanya berdasarkan pengukuran psikomertis
Pada tanggal 3 Maret 1953, dibawah pimpinan Prof.Dr.Slamet Imam Santosso, didirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi, dan Balai Psychotechniek dari Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI dilebur ke dalamnya manjadi bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan. Lembaga Pendidikan Psikologi Berkembang menjadi Jurusan Psychologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan tahun 1960 menjadi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan sekarang menjadi Bagian Psikologi Industri dan Organisasi. Psikologi Industri yang merupakan cabang dari psikologi yang ketika itu hanya menerapkan penggunaan tes dalam rangka seleksi dan penjurusan sekolah sejak itu berubah menjadi ilmu yang dapat dikembangkan teorinya melalui penelitian-penelitian.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan untuk mengembangkan psikologi dan industri di Indonesia sebagai ilmu telah dikenal dan dipahami, tetapi pelaksanaanya belum dapat dilakukan sepenuhnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-eUAcF_Q_ai1b8Y3DLbf6fF-lbNxe_zzzdL7Ih3S6YKQmKHCfttNGdDZUjcBr_f_jtlCKWXXBmh9ijE44GEsPUdKMxzzGbyAm1VD-KoEi_YOKoXY5leeeCZlnwh5w37PNEDHf3fMnxZg/s1600/Profesional+K3.jpg)
Psikologi dan Industri di Indonesia dewasa ini masih merupakan ilmu terapan dengan kegiatan utamanya pada pelaksanaan pemeriksaan psikologis (yang secara popular dikenal dengan “psikotes”) dengan tujuan seleksi dan penempatan, penyuluhan dan bimbingan kejuruan dan pengembangan karir.
Hubungan PIO dengan human resources management:
HRM sebagai proses developing, applying, evaluating policies, procedure, methode, program yang berhubungan dengan individu di dalam organisasi. Fungsi HR berkaitan dengan manajemen SDM.
1. HRM dikembangkan berdasarkan pengetahuan melalui berbagai disisplin
(sosiologi, ekonomi, tehnik, hukum, medicine, pendidikan, jurnalilm, psikologi)
2. PIO : pengembangan manajemen, motivasi karyawan, semangat dan kepuasan kerja, seleksi manajemen, raining, produktivitas, perfonmance appraisal, seleksi karyawan.
KESIMPULAN
Psikologi
Industri Organisasi merupakan suatu subdisplin dari ilmu psikologi yang
mempelajari perilaku manusia dalam suatu konteks organisasi, apakah organisasi
industri ataukah organisasi nirlaba, serta pengaruh timbal balik antara
individu dan organisasi tempatnya berkarya.
Dalam kenyataan praktis, Psikologi Industri Organisasi saling tumpang tindih dengan disiplin ilmu lain. Society of Industrial and Organizational Psychology
Dalam kenyataan praktis, Psikologi Industri Organisasi saling tumpang tindih dengan disiplin ilmu lain. Society of Industrial and Organizational Psychology
(SIOP) memberikan beberapa para meter yang membedakan Psikologi Industri
Organisasi dengan specialty lain dalam disiplin psikologi.
Populasi
Fokus utama Psikologi Industri Organisasi adalah perilaku manusia pada work setting (setting kerja). Karena populasi Psikologi Industri Organisasi berada pada business, industry, labor, public (including non-profit), academic, community, and health organization.
Problem
Psikologi Industri Organisasi memiliki problem aplikatif yang menyangkut masalah-masalah manusia dalam pekerjaannya, yang meliputi recruitment, selection, training, development, motivation, organization development, consumer behavior, structure of work, human factors dan lain-lain.
Prosedur dan Teknik
Berbagai macam prosedur, alat-alat dan teknik-teknik telah dikembangkan untuk membantu Psikologi Industri Organisasi dalam menangani masalah secara efektif. Terdapat tiga buah elemen penting yang akan diukur, yaitu pekerja, pekerjaanya, dan konteks pekerjaan.
Dalam kaitanya dengan pekerja maka dikembangkan berbagai tes untuk mengukur perbedaan individual seperti tes intelegensi, tes kepribadian, alat ukur nilai dan berbagai alat ukur lainnya. Jika untuk mengukur aspek pekerjaanya menggunakan prosedur analisis jabatan (job analysis).
Untuk mengukur konteks pekerjaan telah dikembangkan berbagai prosedur dan alat tes untuk mengenali budaya organisasi, iklim organisasi, design organisasi, sistem imbalan dalam organisasi dan lain-lain.
Tujuan Psikologi Industri Organisasi sendiri, sama dengan yang tertera dalam mukadimah kode etik psikologi, yaitu untuk kesejateraan umat manusia (the well being of human being). Jadi dalam kajian-kajian dan rekomendasinya, Psikologi Industri Organisasi harus menempatkan harkat kemanusiaan sebagai ukuran tertinggi, bukan kesejahteraaan individu di dalam organisasi atau kemajuan oraganisasi semata-mata.
Fokus utama Psikologi Industri Organisasi adalah perilaku manusia pada work setting (setting kerja). Karena populasi Psikologi Industri Organisasi berada pada business, industry, labor, public (including non-profit), academic, community, and health organization.
Problem
Psikologi Industri Organisasi memiliki problem aplikatif yang menyangkut masalah-masalah manusia dalam pekerjaannya, yang meliputi recruitment, selection, training, development, motivation, organization development, consumer behavior, structure of work, human factors dan lain-lain.
Prosedur dan Teknik
Berbagai macam prosedur, alat-alat dan teknik-teknik telah dikembangkan untuk membantu Psikologi Industri Organisasi dalam menangani masalah secara efektif. Terdapat tiga buah elemen penting yang akan diukur, yaitu pekerja, pekerjaanya, dan konteks pekerjaan.
Dalam kaitanya dengan pekerja maka dikembangkan berbagai tes untuk mengukur perbedaan individual seperti tes intelegensi, tes kepribadian, alat ukur nilai dan berbagai alat ukur lainnya. Jika untuk mengukur aspek pekerjaanya menggunakan prosedur analisis jabatan (job analysis).
Untuk mengukur konteks pekerjaan telah dikembangkan berbagai prosedur dan alat tes untuk mengenali budaya organisasi, iklim organisasi, design organisasi, sistem imbalan dalam organisasi dan lain-lain.
Tujuan Psikologi Industri Organisasi sendiri, sama dengan yang tertera dalam mukadimah kode etik psikologi, yaitu untuk kesejateraan umat manusia (the well being of human being). Jadi dalam kajian-kajian dan rekomendasinya, Psikologi Industri Organisasi harus menempatkan harkat kemanusiaan sebagai ukuran tertinggi, bukan kesejahteraaan individu di dalam organisasi atau kemajuan oraganisasi semata-mata.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw4_9FdlpPm6oFxr2Bzf9XNFaoP6R1FPnobSPoflcABqgYUnQBiFpNNvAKIp6Owt5L06JEle6P0w_n6Jbnh78ByXM3UJhbJqysegWXEmnuE2eAsciQlDoY42hQk_8UfIPd0AxqC7bXeP5V/s320/1.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar